Ini adalah episode ke-8 atau episode akhir dari film berjudul SEE yang saya tulis beberapa hari lalu, Di episode sebelumnya kita sudah melihat bagaimana Queen Kane (Ratu Kane) diselamatkan oleh Jendral Tamacti Jun, dan para pasukannya serta si pengkhianat yang selalu mengikuti Magra Kane, sementara Baba Voss, Paris dan Bow Lion telah berhasil mengantarkan Haniwa dan Kofun untuk sampai di tempat Jeramerel, namun di episode ke-7 sebelumnya mereka belum sempat bertemu dengan Jeramerel, Bagaimanakah nasib Haniwa dan Kofun setelah bertemu dan berada ditempatnya,
di episode 8 ini film diawali dengan Haniwa dan Kofun yang didatangi oleh seorang pria yang tidak lain adalah Jeramerel atau Ayah asli mereka berdua, Jeramerel memperlihatkan raut wajah senang atas kedatangan Haniwa dan Kofun, sementara Kofun masih merasa kebingungan disana, setelah itu Jeramerel mengajak mereka berdua masuk ke dalam tempat yang sebelumnya disebut sebagai majelis pencerahan, jadi tempat tersebut dulunya adalah sebuah penjara tua yang gelap tidak ada cahaya lampu sama sekali namun setelah Jeramerel menemukan tempat tersebut, tak lama setelah itu ia mulai membangun kembali generator untuk membangkitkan listrik sehingga lampu-lampu dapat kembali menyala dengan terang, kemudian Jeramerel mengajak haniwa dan Kofun masuk ke dalam dan di pertemukanlah mereka berdua dengan saudara-saudaranya di sana, mereka semua adalah anak dari Jeramerel yang ditinggalkan oleh ibunya, Ibu mereka semua adalah orang buta yang telah berhubungan dengan Jeramerel hingga menghasilkan keturunan berpengaruh, namun Jeramerel tidak memikirkan Ibu mereka dan hanya mempedulikan keturunannya saja, dikarenakan Jeramerel hanya ingin membangun dunia baru untuk para keturunannya saja yang memiliki mata yang dapat melihat, sedangkan orang-orang buta tidak diperbolehkan berada di tempat tersebut, kecuali orang terpilih yang ditugaskan sebagai penjaga Gerbang, kemudian Jeramerel mengantarkan Haniwa dan Kofun ke kamar mereka masing-masing yang telah dipersiapkan olehnya, Selain itu ia juga memberitahu soal kamar mandi dengan air hangat ataupun dingin beserta Perlengkapan mandi yang ada di sana, karena mereka berdua telah terbiasa tidur secara bersamaan Haniwa dan Kofun merasa tidak nyaman ketika dipisahkan dari tempat tidurnya Kofun merasa sangat merindukan Baba Voss dan keluarganya di hutan, begitupun dengan Haniwa.
kemudian SCENE beralih kepada Queen Kane (Ratu Kane) yang sedang diobati oleh seorang tabib dari Korea, dia tawanan yang dibawa oleh Jendral Tamacti Jun kedalam sebuah tenda dan memerintahkan Boots untuk menjaganya agar tidak melarikan diri, kemudian Jendral Tamacti Jun berjalan menemui Magra Kane dan mengatakan soal penyesalannya terhadap Queen Kane (Ratu Kane), Jendral Tamacti Jun mengatakan jika para pasukan mengetahui soal cerita Queen Kane (Ratu Kane) yang telah menghancurkan Desa Kan Jua dan melenyapkan semua anggota keluarga mereka, kemungkinan para pasukan akan berontak dan tidak akan mematuhi mereka lagi, maka dari itu satu-satunya cara agar cerita tersebut tidak bocor kepada telinga para pasukan, Queen Kane (Ratu Kane) harus turun tahta dan menunjuk adiknya yaitu Magra Kane untuk menjadi pemimpin yang baru atau jika tidak Queen Kane (Ratu Kane) terpaksa harus dibunuh, magra awalnya tidak yakin bahwa Queen Kane (Ratu Kane) menunjuknya sebagai pemimpin yang baru, karena seperti yang kita ketahui Queen Kane (Ratu Kane) begitu egois dan keji, maka dari itu Jendral Tamacti Jun, menyarankan agar magra sendiri yang berbicara dan membujuk Queen Kane (Ratu Kane) untuk menurunkan takhtanya, di dalam tenda Kora sedang menggoda Boots yang datang ke tempat tersebut karena kepatuhannya kepada Magra, Kora mengatakan bahwa menjadi penjaga seorang putri memanglah tidak buruk dan sangat menyenangkan, namun jika Boots bisa menjadi penjaga seorang Ratu, maka itu akan jauh lebih baik untuk dirinya sendiri, Boots yang haus akan kedudukan pun langsung tergoda oleh apa yang dikatakan oleh Kora, setelah itu Magra menemui Queen Kane (Ratu Kane) untuk membujuk menurunkan takhtanya dan menjadikan Magra sebagai pemimpin baru seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, namun setelah Magra membujuk Queen Kane (Ratu Kane) ternyata dirinya masih keras kepala dan tidak ingin menurunkan takhtanya kepada magra, kemudian Magra pergi meninggalkannya.
kembali keposisi Haniwa dan Kofun, di sana Jeramerel kembali mengajak mereka berkeliling untuk melihat tempat belajar dan sebuah perpustakaan yang telah tersusun rapi buku-buku dengan berbagai macam ilmu pengetahuan,Jeramerel telah mengumpulkan buku-buku tersebut selama 10 tahun lamanya dan telah pergi ke berbagai wilayah untuk menemukan orang yang berpengaruh, namun sampai selama itu dirinya tidak menemukan orang dengan mata yang dapat melihat maka dari itu ia bercocok tanam dengan orang-orang dari berbagai suku untuk membuat keturunan yang dapat melihat dan hasilnya yaitu Haniwa, Kofun dan anak-anak lain yang ada di sana, ketika Kofun memberitahu bahwa Magra telah meninggal, Jeramerel bahkan tidak menunjukkan rasa sedih ataupun kepeduliannya akan hal itu ia hanya mengatakan bahwa itu memang sudah seharusnya terjadi, gila mereka menganggap bahwa dirinya terlahir kedunia untuk menjadi jembatan antara dunia Gelap Menuju ke pencerahan maka dari itu dirinya tidak mempedulikan orang buta dan hanya fokus kepada keturunannya.
Di posisi Baba Voss dan Paris mereka sedang berada di tempat keberadaan dari suku palea tujuan mereka datang kesana yaitu untuk mengobati Bow Lion yang tertembak anak panah oleh penjaga Jeramerel sebelumnya, awalnya warga Palea mengizinkan mereka bertiga untuk tinggal karena mereka khawatir akan memancing para pemburu penyihir untuk datang ke sana, namun kepala suku palea memberikan sebuah toleransi bahwa hanya Bow Lion yang dapat diberikan perawatan disana, sementara Baba Voss dan Paris harus pergi Sejauh Mungkin dari kediaman suku palea Karena untuk keselamatan Bow Lion, akhirnya mereka berdua berpamitan kepada Bowo untuk berpisah disana pak Hai setelah itu Baba dan Paris mencari tempat untuk mereka tinggali.
kembali keposisi Jeramerel ia sedang didatangi oleh seorang Kolonel, Kolonel tersebut menanyakan soal tawanan yang sudah ia tunggu untuk diserahkan kepada Sang Jenderal dan ternyata tawanan mereka adalah kedua anak dari Baba Voss yaitu Haniwa dan Kofun, ketika Jeramerel menanyakan Mengapa Jenderal sangat menginginkan anak dari Baba Voss, namun si Kolonel tidak tahu apa-apa dan hanya menjalankan tugasnya saja, maka dari itu Jeramerel memutuskan untuk menyerahkan haniwa untuk dibawa pergi ke tempat lain dan ternyata pembicaraan mereka telah didengar oleh Kofun dari sisi ruangan, lalu Tak lama kemudian ada orang datang dan langsung memukul kepala kaupun hingga tak sadarkan diri, ketika haniwa sedang bercermin ada orang dari belakang, oarang tersebut membekam nya, bahkan kesialan yang menimpa Haniwa dan Kofun dirasakan oleh Paris dalam tidurnya hingga terbangun, kemudian Kofun terbangun, dirinya sudah dikurung di suatu ruangan kecil, ketika ia melihat ke jendela nampak dari luar haniwa sedang digotong oleh asistensi kolonel untuk dibawa ke Jendral , Jeramerel merasa tidak karuan dengan situasi yang menimpanya sekarang, di satu sisi ia harus mengorbankan haniwa karena kemitraannya dengan Jendral Khan dan disisi lain Ia juga telah mengecewakan Kofun akan hal itu, Padahal mereka berdua telah dinanti-nantikan kedatangannya oleh Jeramerel sejak jauh-jauh hari.
sementara di posisi Magra, setelah apa tujuanya untuk menurunkan Queen Kane (Ratu Kane) dari tahtanya telah gagal, Magra dan Jendral tamachi memilih jalan terakhir untuk menyelamatkan para pasukan, agar cerita Queen Kane (Ratu Kane) tidak bocor yaitu dengan membunuh Queen Kane (Ratu Kane) secepatnya, kemudian mereka berdua masuk ke dalam bangunan untuk menemui Queen Kane (Ratu Kane) namun setelah bertemu dengannya, Queen Kane (Ratu Kane) justru memberikan sebuah pesan pelepasan tahtanya kepada Magra Kane, sontak tamachi langsung membaca pesan tersebut dan tak lama setelah itu Jendral Tamacti Jun langsung ditusuk oleh Boots dari belakang dan karena tidak ingin mati ditangan Boots tamachi menggenggam tangan Queen Kane (Ratu Kane) dan mendorongkan pisau yang tertancap di tubuhnya agar kematian Jendral Tamacti Jun bisa lebih baik dengan mati ditangan sang ratu, namun Queen Kane (Ratu Kane) justru memanipulasi kematian Jendral Tamacti Jun dengan mengatakan bahwa dirinya telah bunuh diri, magra tidak menyadari keberadaan Boots yang telah menusukkan pisau kepada tamachi karena dirinya tidak bisa melihat maka dari itu Boots yang kembali berkhianat terhadap magra, dengan berpindah menjadi penjaga Queen Kane (Ratu Kane), karena tergoda oleh omongan Kora, Dia telah merencanakan pembunuhan terhadap Jendral Tamacti Jun bersama dengan Queen Kane (Ratu Kane) tanpa diketahui oleh Magra, di part Ini Queen Kane (Ratu Kane) mengatakan hal kebohongan dengan dramatis untuk mengelabuhi Magra Kang dan memanipulasi kematian Jendral Tamacti Jun, sehingga tambahnya dinyatakan mati bunuh diri karena penyesalannya yang tidak kuat merasakan luka-luka yang diderita oleh Queen Kane (Ratu Kane), padahal kenyataannya tidak seperti itu dan setelah itu Queen Kane (Ratu Kane) mengatakan kepada para prajuritnya bahwa tamachi Jun telah meninggal karena bunuh diri sebagai seorang jenderal dan sekarang ia akan memimpin bersama adiknya, kemudian Magra Kane pun memerintahkan kepada para prajurit dengan berjalan menuju ke Jalan Lavender untuk mencari keluarganya, merekapun pergi setelah membakar bangunan yang didalamnya terdapat mayat Jendral Tamacti Jun.
kembali ke Kofun, Kofun pun ia didatangi oleh Jeramerel dan berkata bahwa dirinya terpaksa mengorbankan haniwa karena kemitraannya bersama Jendral yang telah melindungi tempat dan keluarga Jeramerel dari Queen Kane (Ratu Kane) dan bukan hanya itu beberapa tahun kedepan Jeramerel, bersama para pasukan Triumphantian juga akan menaklukkan Queen Kane (Ratu Kane), maka dari itu sebagai timbal balik dari Jeramerel kepada Sang Jenderal ia harus menyerahkan haniwa kepadanya, Kofun yang tidak terima dengan apa yang telah dikatakan oleh Jeramerel langsung membenturkan kepalanya hingga berdarah-darah, merekapun merasa marah dengan apa yang telah dilakukan Kofun kepadanya dan langsung memerintahkan kepada penjaganya untuk menembak Kofun ditepi, tempat tersebut kemudian Kofun dibawa oleh dua orang penjaga untuk dieksekusi di tempat yang telah diperintahkan oleh Jeramerel dan ketika hendak menembakkan pistolnya dikepala Kofun dua orang penjaga tersebut langsung dibunuh oleh seseorang yang tidak lain itu adalah Baba Voss, jadi begitu Paris memimpikan Haniwa Dan Kofun, Baba Voss kembali untuk menyelamatkan kaupun dan membunuh Jeramerel yang telah mengkhianati mereka, mereka berdua menyelinap masuk ke dalam bangunan dan setelah sampainya di dalam mereka berbagi tugas untuk membunuh Jeramerel, Kofun akan pergi ke tempat pengoperasian generator sementara babak akan mencari Jeramerel untuk bertarung dengannya, Baba Voss pergi mencari Jeramerel ke perpustakaannya, lalu tak lama kemudian muncullah suara dari Jeramerel, dirinya mengatakan bahwa haniwa telah diserahkan kepada Sang Jenderal yang bernama Edo Voss dan ternyata Edo Voss sendiri adalah saudara dari Baba Voss, maka dari itu Edo Voss sangat menginginkan anak dari Baba Voss, Entah untuk apa, tidak dijelaskan di episode akhir ini Mendengar hal tersebut bahwa merasa sangat marah, karena setelah 17 tahun Penantian Haniwa dan Kofun untuk dapat bertemu dengan Jeramerel hanya penghianatan yang mereka dapatkan, mereka berdua pun bertarung di sana dalam pertarungan tersebut tentu saja jelas, Jeramerel Jeramerel unggul karena memiliki penglihatan dibanding Baba Voss yang tidak memiliki penglihatan, namun seseorang yang memiliki penglihatan hanya dapat melihat di tempat yang terdapat cahaya, maka dari itu tujuan Kofun pergi ke tempat pengoperasian generator yaitu untuk mematikan listriknya agar semua yang ada di sana menjadi gelap, dengan begitu Jeramerel tidak akan bisa melihat apa-apa, sedangkan Baba Voss yang sudah terbiasa dengan kegelapan tentu saja ia akan memanfaatkan kepekaan indranya yang kuat untuk mengidentifikasi keberadaan dari Jeramerel, ketika pertarungan mereka telah sampai ke lorong, ada orang yg datang dengan membawa senjata api yang siap ditembakkan kepada Baba Voss, namun sebelum dapat menarik pelatuknya dari belakang dipukul oleh Kofun terlebih dahulu, kemudian setelah itu Baba Voss langsung menusuk mata Jeramerel hingga buta, karena baginya itu adalah pelajaran untuk seseorang yang merasa angkuh dengan anugerah penglihatan yang dimilikinya, Setelah itu mereka berdua pun meninggalkan Jeramerel yang merintih kesakitan dengan kebutaan yang baru dialaminya, kemudian Baba Voss dan Kofun keluar dari tempat tersebut dan menemui Paris di Jembatan. mereka berjalan masuk kedalam hutan dan setelah sampahnya di suatu tempat, Baba Voss menanyakan kepada Kofun apa yang ia lihat di hadapannya, setelah itu bapos mengatakan bahwa mereka akan mencari dan mendapatkan kembali Haniwa dari saudaranya yaitu Jenderal Edo Voss.
TAMAT
Episode 8 adalah Episode terakhir di season 1
untuk kelanjutan dari Cerita ini akan di lanjutkan di SEASON 2
Kesimpulan yang bisa kita ambil yaitu tentang bagaimana Baba Voss dan Paris membantu tujuan Jeramerel yang awalnya mereka anggap mulia dengan membangun dunia baru untuk umat manusia, namun setelah belasan tahun perjuangan Baba Voss, Paris dan Magra untuk mempertemukan Haniwa dan Kofun dengan Jeramerel pada kenyataannya tujuan tersebut hanyalah berisi keegoisan dan ketamakan Jeramerel atas kekuasaan dan anugerah yang dimilikinya, Jeramerel rela mengorbankan Haniwa demi untuk mendapatkan bantuan dari pasukan Jenderal Edo Voss dengan tujuan untuk menguasai segala wilayah baginya, orang buta tidak memiliki tempat di wilayahnya dan oleh sebab itulah para ibu dari anak-anak yang telah berhubungan dengan Jeramerel mereka dibiarkan mati begitu saja di tengah hutan karena Jeramerel hanya mengambil keturunannya saja.
Ending film ini nampaknya masih sangat menggantung yang artinya itu masih ada Season 2.
